Pada tanggal 14
February dikenal sebagai hari kasih sayang atau biasa disebut Valentine days.
Hari kasih sayang ini sekarang sudah mulai diasosiasikan oleh para pencinta
yang saling bertukar notisi notisi dalam bentuk “valentines” adapun symbol
modern valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati,gambar sebuah
cupid bersayap,cokalat dan bunga mawar.
Aksi seru inilah yang dilakukan teman teman
Mahasiswa Akpar Majapahit merayakan hari Valentine nya.
Acara ini dilakukan bertepatan pada sore hari
(13/02/2014) menjelang perayaan hari kasih sayang tempatnya di Naomi Café &
Resto.
Mereka bukan sekedar membagi gratis untuk pengguna jalan,sekaligus
berpartisipasi dalam perayaan Valentine Days,namun mereka juga berjualan hasil
produk mereka (Nasi bakar Traveling) untuk pengguna jalan sore itu.
Apa
itu Nasi Bakar traveling ??
Nasi bakar sudah
dikenal akrab oleh masyarakat khususnya para backpacker yang sedang melancong.
entah darimana asal usul Nasi bakar sangat sulit untuk dilacak,hanya saja
popularitas Nasi Bakar mulai naik di Kota Bandung dan sampai sekarang masih
diburu pecinta pecinta kuliner seluruh Nusantara salah satunya di Surabaya.
Ciri khas Nasi Bakar Traveling yaitu lauknya yang berada di dalam nasi lalu
dibungkus daun pisang ini dijadikan mereka sebagai produk andalan mereka,dan
tak terduga bisa laris manis dijual disemua kalangan.
Sore itu mereka mampu menjual 30 bungkus Nasi Bakar Traveling dan 25 pasang
coklat+Bunga.
Asal mula mereka
berjualan berawal dari Pak Yuda (Dosen) yang mengajar Matakuliah Wirausaha di
Triwulan Akhir. Dengan demikian mereka diberi kesempatan untuk berwirausaha
ditengah tengah kesibukan kuliah. Hal inipun tidak menjadi beban bagi
Mahasiswanya.
Menurut Bagus Rizky (Mahasiswa Culinary
Pagi 3) berkata bahwa “Saya Pribadi sangat senang dengan adanya program seperti
ini,bisa menambah wawasan saya dan teman teman serta membekali saya untuk bisa
berwirausaha sejak sekarang”.
Sistem ini adalah
sebuah miniature program yang akan diterapkan di Tristar Culinary Institute
Kaliwaron dan Jakarta oleh Pak Yuda selaku Dosen Culinary.
Tentunya hal ini tidak
menjadikan Mahasiswa keberatan, karena selain untuk mencapai target nilai dalam
Mata Kuliah Pak Yuda,mereka juga bisa belajar berwirausaha,Tim work yang baik,
berinteraksi dengan konsumen,dan belajar menjadi pengusaha sejak dini.
“Tujuan dari program
ini adalah untuk melatih kekompakan mereka,kegiatannya fun dan melatih anak anak
agar berjiwa social,karena semua penghasilan seluruhnya akan disumbangkan bagi
yang membutuhkan .” Ungkap Pak Yuda.
Nasi Bakar Traveling
ini tak hanya diproduksi dan dijual sehari/dua hari saja,namun karena semangat
dan ketekunan mereka dalam menjual,Alhasil Produk mereka laris manis setiap
harinya,dan akan diterapkan secara permanen (seterusnya tanpa mengganggu jadwal
kuliah).
Memang,untuk Mata
Kuliah Wirausaha ini Pak Yuda hanya memasang target seminggu saja
berjualan,akan tetapi belum seminggu saja Produk mereka sudah banyak yang pesan
dan balik modal sejak 3 hari setelah mereka berjualan,maka program memproduksi
dan berjualan Nasi Bakar ini akan
berlaku dalam jangka waktu panjang atas dasar semangat mereka dalam
berwirausaha.
1 Kelas terbagi atas 4
kelompok. Kelompok 1 inilah yang dipelopori oleh Bagus Rizki sejauh ini sudah
mencapai target,dengan modal awal yang Rp.500.000 ,mereka mampu mengembalikan modal
tersebut,bahkan menghasilkan 3 kali lipat dari modal awal.
“Harapan saya supaya teman teman tetap
semangat,dan dengan program ini sangat bermanfaat serta bisa saya aplikasikan setelah lulus nanti untuk
mempunyai usaha sendiri dibidang kuliner.” Sambung Bagus Rizky.
(/Nisa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar