Minggu, 30 Agustus 2015
Cake Fondant Gravity Bergaya Unik & Melayang
Pastry Advanced – Akademi Pariwisata Majapahit
Kini bentuk cake makin bervariasi dan selalu ada bentuk baru sebagai tren dalam dunia pastry. Gravity cake, sebuah cake dengan point of interest yang terlihat unik karena melayang. Begitu melihat, pasti akan berdecak kagum dengan cake yang satu ini. Penasaran’kan bagaimana cara membuatnya?
Bersama Chef Vivi Wardana, salah satu dosen dikampus Akpar Majapahit mengajarkan mahasiswa kelas pastry advanced membuat kreasi cake fondant. Dia mengatakan, pembuatan cake ini menggunakan teknik yang gampang-gampang susah dan membutuhkan kejelian.
Selama 5 (lima) hari, mahasiswa pastry advanced belajar membuat cake fondant. Tampilan cake ini tak hanya berlapiskan gula dengan warna-warni yang indah dilihat saja, namun memiliki bentuk yang sangat unik. Karena itulah cake yang unik ini sayang untuk dimakan.
Hadir dalam aneka bentuk mulai dari giant cupcake, cosmetic bag, burger cake, red velvet hand bag, dan masih banyak lagi ini memang sayang untuk dilewatkan. Tak hanya itu mahasiswa pastry advanced juga diajarkan materi pembuatan gravity cake yang juga cake fondant yang sayang untuk dimakan. Berikut kumpulan foto-fotonya.
Gravity cake memang sedang booming dengan desain cake yang unik, menurut Chef Vivi, ciri khas cake ini ada di objek yang melayang seolah sedang menumpahkan isinya. Bisa berupa bungkus permen cokelat, mie yang sedang disumpit, atau bisa juga sekotak susu yang sedang dituangkan,’’ ujarnya.
Dia menambahkan, objek bisa tampak melayang karena didukung penopang, kemudian, ditutupi dengan fondant atau icing. Permasalahannya, bila objek lebih berat, penopang bisa turun. Namun, bila terlalu ringan, objek itu tidak terlihat menuangkan isinya. Yang penting diperhatikan cara menyeimbangkan objek,’ pungkasnya sambil berbagi tips.
Pasti keren bukan, tampilan produk “Fondant Cake & Gravity Cake” yang dibuat oleh mahasiswa Akpar Majapahit kelas Pastry Advanced? Sudah tidak diragukan lagi, kelas Pastry Advanced yang ada di kampus Akademi Pariwisata Majapahit memberikan ruang belajar bagi Anda dalam berkreatifitas di dunia pastry untuk menjadi pastry chef profesional. *Upi
Kampus Akademi Pariwisata Majapahit
Kampus Mojokerto | Jl. Raya Jabon KM 07, Mojokerto
E-mail : akparmajapahit@gmail.com
Graha Tristar | Jl. Raya Jemursari 244, Surabaya
Tel. (031) 8480821-22. 8433224-25. 8410109
Hp. 081233752227, 081234506326
Blackberry PIN : 2A1CE131 ; 2B517ECB ; 2B425821 ; 53B4EFD8
Fax. (031) 8432050
www.majapahit.org / www.matoa.info
Kursus Special Cake di Tristar Culinary Institute
BLACK FOREST, SPECIAL CAKE UNTUK HARI ISTIMEWA
Di
hari istimewa seperti ulang tahun, kelahiran ataupun pernikahan
seringkali kita menemui hidangan berupa cake yang dihias sedemikian
cantiknya. Cake hias ini seringkali disebut dengan kue tart oleh
kebanyakan orang. Namun sebenarnya cake-cake cantik ini sangat beragam
macamnya. Bahan hiasan yang digunakan pun ada bermacam-macam seperti
dari butter cream, plastic icing ataupun cokelat. Minat masyarakat
terhadap kue-kue cantik ini pun semakin banyak, karena selain rasanya
yang istimewa tampilannya sangat mewah. Sehingga sangat sesuai untuk
disajikan sebagai hidangan di hari istimewa.
Kini cake-cake yang dihias cantik ini bisa kita pesan dengan mudahnya
di berbagai cake shop. Namun harganya yang relative mahal membuat
sebagian orang enggan untuk membelinya. Dengan berbagai alas an tersebut
maka Tristar Culinary Institute yang beralamatkan di Jl. Raya Jemursari
No.234 Surabaya mengadakan kursus dengan tema Special cake yang terdiri
dari Black Forest Cake, Sacher Cake dan Tropical Cake. Kursus yang
diadakan pada hari Selasa (06/07) pukul ini 9.10 WIB ini diikuti oleh 3
orang peserta yang tak hanya datang dari Surabaya saja melainkan ada
juga yang berasal dari Lombok.
Kursus
yang dipandu oleh Otje selaku pengajar ini diawali dengan penjelasan
atau teori tentang bahan dan cara membuatnya terlebih dahulu. Baru
kemudian materi dilanjutkan dengan praktik bersama. Dalam materi praktik
ini, para peserta ditugaskan untuk mempersiapkan semua bahan-bahan yang
akan dipraktikkan terlebih dahulu sebelum nantinya materi dipraktikkan
bersama-sama dan tentunya dengan panduan Otje. Dengan cekatan para
peserta menimbang dan mengukur jumlah bahan-bahan yang digunakan. Setelah
semua bahan siap, materi yang pertama dipraktikkan adalah membuat Black
Forest Cake. Kue yang satu ini memang sudah sangat populer bagi
masyarakat kita. Cake cokelat berbalut butter cream dan cokelat
berhiaskan ceri merah ini seringkali menjadi hidangan dalam acara ulang
tahun. Satu per satu langkah demi langkah pembuatannya dijelaskan oleh
Otje. Kemudian bahan-bahan yang sudah dikocok, dimasukkan ke dalam
loyang dan dioven.
Sambil menunggu cake untuk Black Forest
dioven, materi dilanjutkan dengan pembuatan Sacher Cake. Cake berbalut
cokelat dan mempunyai ciri khas penyajian dengan menggunakan tulisan
Sacher ini memang cukup banyak diminati karena rasa cokelat berpadu
cream yang lembut. Membuat adonan cake-nya pun ternyata cukup mudah bila
kita mengikuti setiap langkah pembuatannya dengan benar. Setelah
adonan tercampur rata dan dimasukkan ke dalam loyang kemudian adonan
dioven. Dilanjutkan dengan materi yang terakhir adalah pembuatan adonan
Tropical Cake. Cake ini juga cukup banyak diminati karena rasanya roti
yang legit berpadu dengan buah-buahan menjadikan cake ini semakin segar.
Seperti cake sebelumnya, setelah semua bahan diaduk rata maka adonan
dimasukkan ke dalam loyang kemudian dioven hingga matang.
Setelah semua cake matang, maka proses pembuatan dilanjutkan dengan cara menghias masing-masing cake. Cake untuk Black Forest
pertama-tama dioles dengan menggunakan butter cream kemudian bagian
sekeliling cake ditempeli cokelat serut dan bagian atasnya dihias dengan
ceri merah. Dalam sesi menghias cake ini, masing-masing peserta juga
ditugaskan untuk mencoba menghias. Kemudian sesi menghias ini juga
dilanjutkan dengan menghias Sacher Cake dan menata buah-buahan di atas
Tropical Cake. Dengan
metode praktik bersama ini diharapkan para peserta langsung bisa
mempraktikkan sendiri semua materi yang diajarkan. “Sehingga metode ini
merupakan metode yang sangat efisien bagi para peserta”ujar Otje.
Tak lama setelah sesi menghias selesai diajarkan, para peserta dapat
langsung mencicipi kue hasil buatannya dan membawanya pulang. Para
peserta yang rata-rata ingin membuka usaha cake shop ini mengaku puas
dengan kursus yang sudah diikutinya. Bahkan seluruh peserta yang
mengikuti kursus kali ini merupakan member dari kursus yang diadakan
oleh Tristar Culinary Institute. Nah, bagi Anda yang berminat untuk
membuka usaha cake shop ataupun bakery langsung kunjungi saja Tristar
Culinary Institute untuk mengetahui berbagai tema yang ditawarkan./nv
Rabu, 26 Agustus 2015
Akpar Majapahit Implementasikan Modul Baru Program Studi Culinary
AKPAR Majapahit yang berkampus di Jl Jemursari 244 Surabaya, terus berkreasi sekaligus meng-up date modul pembelajaran pada program studi kuliner demi meningkatkan kompetensi mahasiswa menyikapi trend industri kuliner yang berkembang pesat akhir-a
khir ini.
Dosen Akpar Majapahit Ari Purwanto S.St Par. MM mengatakan itu usai menemui Presdir Matoa Holding Ir Juwono Saroso MM di ruang kerjanya, kemarin (18/08/2015), sehubungan dengan diberlakukannya modul pembelajaran baru program studi kuliner bagi mahasiswa jurusan culinary di kampus Akpar Majapahit sejak Mei 2015 lalu.
Chef Ari Purwanto, yang baru saja menyelesaikan studi S2 Magister Management di salah satu perguruan tinggi ternama di Surabaya, menuturkan, semangat untuk mengimplementasi modul baru di lingkungan kampus Akpar Majapahit setelah pihaknya melakukan studi banding dengan lembaga perguruan tinggi, kalangan dunia usaha dan praktisi bisnis kuliner di Surabaya.
Menurut chef Ari Purwanto, modul baru ini merupakan penyempurnaan dari modul standar yang sebelumnya diterapkan dosen kepada mahasiswa. Pada modul yang lama dalam setiap kelas yang berisi 16-20 mahasiswa, dibentuk 4-5 kelompok, di mana setiap kelompok anggotanya terdiri dari 4 mahasiswa. Setiap kelompok wajib membuat tiga macam masakan per harinya.
Kelemahannya ada mahasiswa yang tidak kebagian jatah memasak, sehingga mereka hanya sekadar membantu menyiapkan bahan-bahan sebelum praktik masak.Namun tidak sedikit mahasiswa yang hanya numpang kerja temannya dalam satu tim.
Fakta ini merupakan salah satu dasar pertimbangan kenapa pihaknya memberlakukan modul yang baru tersebut yakni membuat kelompok kecil terdiri dua mahasiswa, sehingga dalam satu kelas ada 8-10 kelompok kecil. Setiap kelompok kecil ditugasi membuat dua macam masakan. Setiap masakan dikerjakan satu mahasiswa.
Ini berarti setiap mahasiswa harus bisa bekerja sendiri tanpa bantuan teman meskipun dalam satu tim (kelompok kecil). Mereka bertanggung jawab atas masakannya sendiri. Setelah hasil kerjanya dinilai dosen, dua masakan tersebut bisa dibawa pulang untuk ditunjukkan kepada orang tuanya masing-masing. Dengan demikian, orang tua bisa memonitor hasil karya putra putrinya selama kuliah.
Selain itu, untuk meningkatkan kompetisi antarmahasiswa dalam satu kelas maupun antarkelas, pihak kampus juga menerapkan battle system. Sistem ini memungkinkan dilakukan perlombaan antarmahasiswa di internal kelas masing-masing, juga lomba masak antarkelas yang dihelat setiap bulan.
”Battle system ini bertujuan untuk memacu kreativitas para mahasiswa sehingga mereka bisa selalu tampil kompetitif baik saat masih kuliah maupun terjun di lingkungan kerjanya masing-masing,” kata chef Ari Purwanto.
Masih menurut chef Ari, modul baru ini bertujuan meningkatkan kompetensi mahasiswa jurusan culinary yang kelak terjun di masyarakat. Modul baru ini sebelumnya juga sudah disosialisasikan kepada kalangan dosen di lingkungan Akpar Majapahit.
Tak pelak lagi jika pengimplementasi modul baru ini langsung disambut suka cita oleh owner Akpar Majapahit Ir Juwono Saroso dan diapresiasi oleh sejumlah dosen seperti Chef Yuda Agustian, Chef Yanuar Kadaryanto, Chef R Bagus Handoko, Chef Boediono Koeswadi, Chef Adeline Nadia Daniel, Chef Cindra Siendharta.
Chef Boediono Koeswadi, menilai modul pembelajaran baru yang diterapkan kepada mahasiswa jurusan culinary Akpar Majapahit beberapa bulan terakhir ini memberi dampak positif bagi dosen maupun mahasiswa karena pihak lembaga (diwakili dosen) bisa mengetahui secara pasti hasil karya dan kreativitas setiap mahasiswa.
Jika ada mahasiswa yang kesulitan, pihaknya bisa langsung memberi pendampingan sekaligus mencarikan solusinya. Dengan demikian kemandirian dan keberanian mahasiswa juga tumbuh saat dia harus praktik memasak sendiri. Kepercayaan diri mahasiswa juga meningkatkan saat dosen menyodorkan resep masakan yang harus dipraktikkannya pada hari itu.
Selain itu, tambah Chef Boediono, pada saat dihelat battle system, setiap kelompok kecil yang diadu dengan kelompok lain dituntut untuk tetap kompak alias team work-nya harus bagus dan senantiasa menjaga fair play (persaingan sehat).
Sehingga dalam setiap perhelatan lomba-lomba masak yang menuntut kreativitas baru dari setiap anggota tim. Tim yang kalah dalam lomba itu kena punishment berupa piket seperti membersihkan dapur, cuci piring (general cleaning kitchen) selama 30 menit. ”Nah inilah serunya modul baru yang telah kami berlakukan kepada mahasiswa jurusan Culinary Akpar Majapahit. Antusiasme mahasiswa pun meningkat karena mereka jadi semakin termotivasi untuk menampilkan kreasi terbaiknya,” ujar chef Boediono.
Presdir Matoa Holding Ir Juwono Saroso MM yang juga owner Akpar Majapahit sangat men-support setiap ide kreatif yang datang dari dosen maupun karyawan, termasuk usulan menerapkan modul pengajaran baru kepada mahasiswa jurusan Culinary di lingkungan Kampus Akpar Majapahit.
Konsekuensi dari implementasi modul baru tersebut, pihak yayasan baru-baru ini menambah jumlah kompor dan peralatan dapur yang dipakai untuk praktik mahasiswa, juga belanja bahan untuk masak memasak juga meningkat sampai 50 persen dari sebelumnya.
”Namun penambahan investasi peralatan dan belanja kebutuhan praktik masak memasak mahasiswa masih tertutupi oleh kenaikan uang kuliah mahasiswa. Jadi bagi kami nggak ada masalah senyampang semuanya itu demi kebaikan lembaga, dosen dan mahasiswa sendiri,” pungkasnya. (ahn)
Jumat, 21 Agustus 2015
Belajar Molecular Gastronomy - Memasak Menggunakan Sousvide
Culinary Advanced – Akademi Pariwisata Majapahit
Mengusung pokok bahasan mata kuliah Modern Cuisine, mahasiswa Akademi Pariwisata Majapahit kelas Culinary Advanced belajar tentang teknik pengolahan makanan dengan menggunakan sous-vide.
Mungkin selama ini kita mengenal teknik memasak dengan cara direbus, kukus, panggang, atau digoreng. Bersama dosen tamu dari negara Belanda, Chef Didi Han (60 th) mengajarkan kepada mahasiswa Culinary Advanced tentang teknik memasak yang terbilang cukup unik dan modern yang disebut sous-vide.
Sekilas chef Didi Han didampingi Chef Yuda Agustian yang juga dosen Culinary Advanced menjelaskan bahwa teknik memasak sous-vide ini menggunakan temperatur yang lebih rendah. Sehingga akan menjaga kelembaban makanan dan nutrisi yang terkandung dalam makanan juga tidak akan rusak, serta teksturnya menjadi lebih lembut.
Sous-Vide
|
Lantas susah kah memasak dengan cara sous-vide? Cara menggunakan alat ini cukup mudah, masukkan bahan masakan dalam kantong plastik dan tempatkan dalam air rebusan di dalam alat masak yang bisa diatur suhunya. Ketika sudah mencapai suhu dan waktu yang ditargetkan, keluarkan masakan.
Nah sebagai contoh, Chef Yuda mengajarkan bagaimana memasak daging sapi dengan cara sous vide. Setelah daging dimarinade (dibumbui), masukkan ke dalam plastik vakum sealer. Masukkan daging dalam air rebusan di dalam alat masak yang bisa diatur suhunya. Ketika sudah mencapai suhu dan waktu yang ditargetkan, angkat. Biasanya suhu sekitar 50 derajat hingga 60 derajat celsius untuk daging. Hasilnya, daging menjadi mudah diiris dan bumbu meresap sempurna.
Menurut Chef Didi Han teknik memasak ini sebenarnya sudah tidak asing lagi, sisi baiknya memasak dalam bungkusan plastik kedap udara akan menyebabkan kaldu dan aroma bahan makanan tidak akan hilang selama proses pemasakan. Bumbu yang dimasukkan pun akan meresap baik. Yang membuat teknik ini jarang diaplikasikan karena harga alatnya yang mahal.
Nah ingin lebih jauh lagi mempelajari dunia kuliner? Akademi Pariwisata Majapahit menjadi satu-satunya sekolah di Surabaya yang menawarkan kelas untuk Culinary Advanced. Lembaga pendidikan yang bisa direkomendasi sebagai tempat memperoleh ilmu yang komprehensif mendalami pembuatan dan pengenalan produk kuliner. *Upi
Kampus Akademi Pariwisata Majapahit
Kampus Mojokerto | Jl. Raya Jabon KM 07, Mojokerto
E-mail : akparmajapahit@gmail.com
Graha Tristar | Jl. Raya Jemursari 234 & 244, Surabaya
Tel. (031) 8480821-22. 8433224-25. 8410109
Hp. 081233752227, 081234506326
Blackberry PIN : 2A1CE131 ; 2B517ECB ; 2B425821 ; 53B4EFD8
Fax. (031) 8432050
www.majapahit.org / www.matoa.info
Langganan:
Postingan (Atom)